Sabtu, 20 Februari 2010

Model Database pada Pemrograman Jaringan yang Berbasis Client-Server


Dalam pemrograman jaringan dengan model client-server diperlukan sebuah database yang digunakan untuk pemrograman jaringan tersebut. Jelaskan mengenai model database yang digunakan dan berikan contoh penerapan dalam pemrograman yang berbasis client-server !
Jawaban :

Latar belakang pemrograman berbasis client-server tidak lepas dari sejarah perkembangan teknologi komputer dan kebutuhan yang muncul pada perusahaan besar (multinasional), militer, atau perguruan tinggi untuk memperoleh atau berbagi informasi antar bagian.

Teknologi LAN (Local Area Network), dan sistem operasi yang mundukung jaringan membantu perkembangan dalam pemrosesan data. Dari sini muncul permasalahan yaitu dengan banyaknya lalu lintas antar komputer sehinga dapat mengurangi kenerja sistem.

Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan sistem client-server yang berbasis pada aturan bahwa komputer server hanya akan mengirimkan data yang dibutuhkan oleh client dimana proses penyimpanan data dilakukan pada komputer database server.

Dengan aplikasi Client-Server dimngkinkan untuk pembagian tugas antara server dan client, sehingga dapat meningkatkan kenerja terhadap sistem. Selain peningkatan kinerja tingkat keamanan data juga semakin tinggi karena untuk masuk ke level data harus melewati beberapa lapisan (layer).

Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna yang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat. Aplikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu aplikasi yang digunakan dan terhubung pada jaringan komputer (client server) dan aplikasi yang berdiri sendiri tidak terhubung dengan jaringan komputer (stand alone).

Aplikasi stand alone adalah aplikasi komputer yang dapat dijalankan hanya pada satu komputer. Database dan programnya menjadi satu di dalam komputer tersebut, karena database dan program menyatu di dalam satu komputer maka aplikasi stand alone ini biasanya disebut sebagai aplikasi satu tingkat (one tier).

Tingkat pertama dari aplikasi client-server adalah client tier atau presentation tier yang dijalankan pada sisi client. Tingkat ini mengandung kode yang menampilkan data dan berinteraksi dengan user. Dapat berupa aplikasi yang dibuat menggunakan tool developer (Visula Basic, Delphi dan tool developer lainnya) atau dapat berupa halaman web pada browser yang berinteraksi dengan database.

Pada arsitektur dua tingkat atau client-server, client terhubung langsung ke database server. Setiap aplikasi yang terhubung ke SQL Server atau MySql dan mengambil informasi, misalnya nama pegawai atau tunjangan pegawai, adalah aplikasi client-server (two-tier). Peran dari database adalah mengakses dan meng-update data. Dengan kata lain, client bertanggung jawab menampilkan data kepada pengguna, mengirimkan input dari pengguna, mempersiapkan permintaan yang sesuai untuk database server dan akhirnya mengimplementasikan suatu hal yang disebut Business Rules. Business Rules adalah prosedur yang khusus digunakan oleh suatu instansi atau perusahaan. Sebagai contoh instansi Anda mungkin memiliki aturan yang membatasi usia maksimum seorang pegawai adalah 55 tahun untuk seorang pegawai, untuk setiap pegawai yang telah memiliki usia lebih dari 55 tahun akan dipensiunkan. Aturan-aturan seperti ini harus diterjemahkan ke dalam kode program tool developer yang akan dijalankan pada client. Anda juga dapat menulis kode program yang akan dijalankan pada server, tetapi Anda tidak dapat memindahkan semua pemrosesan kembali ke server.
Ini membawa kita ke sebuah tingkat ketiga yang disebut dengan middle tier. Tingkat menengah ini merupakan sebuah objek yang berada di antara aplikasi client dan server. Objek ini berisi fungsi-fungsi business rules (kode program) yang telah didefinisikan sebelumnya, dan akhirnya aplikasi client tidak terlalu dibebankan dengan business rule yang awalnya dijalankan di sisi client.


Keuntungan utama dari middle tier ini adalah dapat mengisolasi client dari server. Client tidak lagi mengakses database, tetapi memanggil fungsi-fungsi yang dimiliki oleh objek pada middle tier. Model aplikasi tiga tingkat ini memecah komponen-komponen aplikasi ke dalam tiga kategori atau lapisan, yaitu :
Presentation Layer
Lapisan aplikasi ini berjalan pada client, tugas utama menampilkan informasi kepada user.

Aplication Layer
Lapisan ini dikenal sebagai lapisan bisnis yang mengandung logika dari aplikasi. Lapisan tersebut berfungsi menyederhanakan akses client kedalam database dengan mengisolasi pelayanan pengguna dari database.

Data Layer
Lapisan ini adalah database server, melayani permintaan yang dibuat oleh client.